Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Ditipu Milyaran Rupiah, Laporan Rasman Alwi Tak Mempan di Polisi

Jelajah98, Selayar - Dugaan Pemalsuan Surat Tanah yang dilaporkan oleh Rasman Alwi pada bulan Februari Tahun 2020 lalu, sampai saat ini belum ada kejelasan dan kepastian hukum.  Saat itu juga, Rasman Alwi melaporkan Alfian Pramana pada Tanggal 10 September Tahun 2019 atas dugaan penipuan sebesar kurang lebih Tiga (3) Miliar. Pemalsuan Akta Autentik, laporan Polisi Nomor : LP/24/II/2020/SULSEL/RES.KEP.SLYR tanggal 11 Februari 2020 yang diduga dilakukan oleh Tersangka Sarbini dan oknum Notaris Muh Ridwan Zainuddin selaku Notaris pembuat akta panjar dan pelunasan. Dari uang Rp 800 juta yang ditransfer oleh Alfian Pratama masuk ke Rekening tanpa sepengetahuan Rasman Alwi sebagai panjar pembayaran tanah. "Saya ketahui bahwa ada uang masuk ke rekening saya setelah saya di telpon dan di WA oleh Kapolres Selayar saat itu dijabat oleh AKBP Syamsu Ridwan, S.IK. Padahal saya tidak mengenal Alfian Pramana. Kemudian saya diperintahkan uang tersebut ditarik dan diminta di bawa ke ruangannya pad

Tantangan Besar Kita Adalah Membaca dan Indeks Literasi di Indonesia

Karikatur membaca buku   Jelajah98, Artikel- Indonesia, sebagai negara dengan beragam budaya dan kekayaan sastra yang melimpah, seharusnya memiliki tingkat kegemaran membaca yang tinggi dan indeks literasi yang kuat. Namun, kenyataannya masih memprihatinkan. Tingkat kegemaran membaca dan indeks literasi di Indonesia saat ini masih jauh dari harapan, dan masalah ini telah menjadi perhatian nasional. 1. Tingkat Kegemaran Membaca yang Rendah.     Salah satu masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah tingkat kegemaran membaca yang rendah di kalangan masyarakat. Data dan survei menunjukkan bahwa tingkat kegemaran membaca di Indonesia masih rendah.      Banyak anak dan remaja lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan perangkat teknologi, seperti ponsel dan tablet, daripada membaca buku. Kebiasaan membaca di rumah dan di sekolah seringkali kurang diterapkan dengan baik.      Banyak faktor yang berkontribusi terhadap hal ini, termasuk kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang berkualita