Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Artikel femanisme

Magnetisme Binatang (Animal Magnetism) Apakah Sihir Dalam Diri Manusia?

  Magnet berarti besi berani. Magnetisme artinya : Kekuatan besi berani atau kekuatan ghaib (tersembunyi). Menurut pemeriksaan para ahli ilmu alam, ada dikatakan bahwa alam ini penuh dengan kekuatan ghaib, sehingga tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang, dan manusiapun ada mempunyai kekuatan atau magnetisme itu. Dalam tiap-tiap urat halus yang ada di otak kita, dalam sekalian urat yang ada dalam badan dan pada tiap-tiap tetesan darah kita, alhasil diseluruh manusia ada tersimpan magnetisme.  Magnetisme inilah yaang jadi salah satu daripada alat-alat menyebabkan manusia hidup. Kalau tidak ada kekuatan itu manusia tidak akan hidup, sebagaimana kalau tidak ada darah dalam badannya ia akan mati. (tentu saja semua itu atas kehendak Allah). Timbulnya magnetisme dalam badan manusia itu, ialah karena bekerjanya atau bergeraknya elektriciteit kehidupan yang ada pada manusia. Maka untuk membangunkan dan mengumpulkan elektriciteit kehidupan, supaya bisa jadi satu kekuatan magnetisme yang berpengaruh,

Kritik Femanisme; Mengubah Keadaan

Gambar perempuan berlawan Feminisme adalah sebuah gerakan sadar untuk mengubah keadaan atas diskriminasi, kekerasan, eksploitasi, dan penindasan yang dialami perempuan. Feminisme menyadarkan kita akan ketidakadilan gender dalam masyarakat kita, di manapun kita berada.  Kemudian tentu saja dibutuhkan kegiatan-kegiatan yang mempersoalkan dan menganalisis ketidakadilan itu secara kritis, dan berusaha mengubah keadaan.  Namun kalau kita sedang berada di tengah sebuah negara pascakolonial, alias di belahan dunia yang sering disebut dunia ketiga, kritik feminis semacam itu mudah menjadi buah simalakama.  Di satu tentu saja kritik itu perlu dan relevan untuk menggugat ketidakadilan gender yang ada. Di sisi lain, saat kritik itu diutarakan, ia berpotensi dijadikan bagian dari wacana kolonial, yaitu sebagai bukti bahwa masyarakat setempat bersifat patriarkis, kolot, dan represif.  Di situ kemudian kolonial sering mencitrakan masyarakat barat sebagai lebih maju, dalam arti lebih adil gender.  Ma