Langsung ke konten utama

Antara; Revolusi Sosial dan Revolusi Agama

  

Ilustrasi revolusi sosial dan agama

Antara revolusi sosial dan revolusi agama tidaklah dapat dipisahkan, sebab seluruh kehidupan masyarakat (sosial) senantiasa dipengaruhi oleh suatu kepercayaan yang dianut itulah dia agama. Agama diturunkan Tuhan kedunia, dengan perantaraan nabi-nabinya ialah buat menuntun, kemerdekaan dijiwa manusia untuk memilih jalan menuju Tuhan. 

Agama ialah pertalian jiwa manusia dengan Tuhan, Tuhan yang Maha esa. Tidak ada satu makhluk yang berhak menguasai dijiwa manusia. Sebab itu didalam agama Islam diajarkan "Ashaduallailaha ilallah ( Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah.) Wa ashaduanna Muhammadan 'abduhu warasuluh", (dan aku bersaksi bahwa muhammad itu hambanya dan rasulnya).

Begitu terang dan nyata maksud agama, tetapi sebagian manusia masih tetap memperbudak sesama manusia, dan diambilnya agama itu dijadikan persandaran untuk mengokohkan kekuasaan. Sebelum Luther memerdekakan akal benua Eropa, maka diatas nama agama, Paus di Roma memperkosa kemerdekaan berfikir. 

Sebelum Voltaire dan Rosseau, memerdekakan pikiran rakyat perancis, maka diatas roma agama kaum pendeta dan kaum kerajaan menindis rakyat di perancis. Sebelum paham Karl Marx berhasil di Ruslan, maka diatas nama agama kaum pendeta Orthodox Ruslan memeras rakyat. 

Bahkan penjajahan laknat Allah atas penjajahan! sejak mulai bangsa Barat mengenal penjajahan diawal abad ke-16, bangsa Portugis ke Timur, bangsa Spanjol ke Amerika dan berturut-turut penjajahan belanda, inggris dan Perancis katanya membawa peradapan Kristen ke Benua timur. 

Belanda menjajah Indonesia, katanya adalah melakukan perintah sutji dari pada agama Nasrani, mission sacre. Madame Roland berkata dimuka patung kemerdekaan ketika dia akan dibawa kemuka: Berapa banyaknya korban yang telah dilakukan oleh manusia kepada sesama manusia, diatas namamu" Maka kita berseru: o ALLAH!" Kerap kali namamu yang sunyi diambil persandaran oleh manusia untuk melakukan kezaliman kepada sesama manusia. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aksi: Merupakan Perubahan Sosial

Jelajah98, Makassar - Mimpi dan khayalan merupakan pupuk dari perubahan sosial. Dunia memang berubah; dan akan terus berubah karena orang-orang membuatnya berubah. Kunci menuju keberhasilan suatu perubahan adalah solidaritas; yang dapat berarti apapun dari sekadar menjadi tempat curhat hingga memberikan amunisi. Solidaritas adalah sesuatu yang kuat, komunitas yang bersatu, menarik garis dari masa lalu tentang berbagi pengalaman dan mengalami kesulitan, memapankan jaringan kontak dari berbagai individu ataupun organisasi dan mendukung semua tindakan melawan ketidakadilan dan penindasan. Sejarah ada di sisi kita; kita bisa dan akan mempunyai harapan untuk menang.  Demokrasi telah membuat kekuatan perubahan terlepas dari tangan kita. Suara protes secara hati-hati dikontrol: semua jalan diserahkan pada para birokrat dan politisi untuk menentukan mana yang benar dan salah. Kekuatan kita semakin tereduksi dan semua yang kita harapkan boleh kita utarakan hanya melalui kotak pemilihan suar...

Ngopi; Sudahkah Kita Mengartikannya

Foto bersama Andi Agus (penulis novel perisai permata dua) dari selayar. Sudahkah ngopi hari ini?, Pertanyaan yang tidak lazim kita dengar dan kita baca lewat pesan singkat di Wa, FB, dan IG serta media sosial yang lain yang dilontarkan oleh remaja maupun kalangan orang tua. Ngopi bukan hanya kegiatan meminum kopi, banyak makna dan hikmah kita temukan.  Mungkin setiap orang mentafsirkan dalam sudut pandang yang berbeda-beda. Mungkin saya dalam mengartikan ngopi berbeda dengan kalian. Jadi perbedaan dalam penafsiran tentang ngopi akan saya sampaikan, dimana saya akan bahas dalam beberapa pendekatan, yaitu: 1. Segi sosial ,  Belakangan ini banyak tempat nongkrong ngopi yang sudah menjadi tren di zaman sekarang yang disebut kedai kopi. Kedai kopi merupakan tempat bagi orang-orang yang suka ngopi.  Tentu bukan hanya itu tetapi sebagai tempat untuk bercengkrama dengan teman-teman yang sekarang dan teman lama, apel bersama pasangan, dan melobi seseorang maupun kolega. Ha...

Propam Polri Harus Tegas, DPR Jangan Diam: Nyawa Ojol Bukan Selesai di Kata Maaf

  Jelajah98, Artikel- Tragedi yang terjadi pada 28 Agustus 2025 di lokasi demonstrasi telah membuka kembali luka lama tentang hubungan rakyat dengan aparat negara. Seorang pengemudi ojek online (ojol) meninggal dunia setelah ditabrak anggota Brimob. Kejadian ini bukan sekadar kecelakaan biasa, melainkan sebuah gambaran betapa rentannya nyawa rakyat di hadapan kekuasaan yang seharusnya melindungi mereka. Menurut saya, kasus ini tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja. Tidak boleh hanya berhenti pada kata maaf. Tidak boleh hanya dianggap sebagai insiden tak sengaja. Karena ketika nyawa rakyat melayang akibat tindakan aparat, negara wajib hadir memberi kepastian hukum dan keadilan. Kata maaf tidak sebanding dengan harga sebuah nyawa. Kata maaf tidak bisa menggantikan anak yang kehilangan ayah, istri yang kehilangan suami, atau orang tua yang kehilangan anak. Kata maaf hanya pantas jika diiringi dengan tindakan nyata: pengusutan yang tegas, transparan, dan terbuka untuk publik. Di sin...