Langsung ke konten utama

Aksi; Merupakan Perubahan Sosial

Jelajah98, Makassar - Mimpi dan khayalan merupakan pupuk dari perubahan sosial. Dunia memang berubah; dan akan terus berubah karena orang-orang membuatnya berubah. Kunci menuju keberhasilan suatu perubahan adalah solidaritas; yang dapat berarti apapun dari sekadar menjadi tempat curhat hingga memberikan amunisi. Solidaritas adalah sesuatu yang kuat, komunitas yang bersatu, menarik garis dari masa lalu tentang berbagi pengalaman dan mengalami kesulitan, memapankan jaringan kontak dari berbagai individu ataupun organisasi dan mendukung semua tindakan melawan ketidakadilan dan penindasan. Sejarah ada di sisi kita; kita bisa dan akan mempunyai harapan untuk menang. 

Demokrasi telah membuat kekuatan perubahan terlepas dari tangan kita. Suara protes secara hati-hati dikontrol: semua jalan diserahkan pada para birokrat dan politisi untuk menentukan mana yang benar dan salah. Kekuatan kita semakin tereduksi dan semua yang kita harapkan boleh kita utarakan hanya melalui kotak pemilihan suara yang disodorkan kepada kita setiap lima tahun sekali.

Negara dunia ketiga hidup dari sampah, limbah dan sekarat atas kerakusan mereka yang hidup di negara dunia pertama. Perjuangan yang dilakukan oleh kita yang hidup di negara dunia ketiga bukanlah sekadar perjuangan melawan dominasi korporasi multinasional ataupun rezim diktator dan militer, tetapi juga perjuangan untuk bertahan hidup. Gerakan resistensi anti-globalisasi di India, Afrika dan Amerika Latin sangat besar dan itu diinisiasikan demi mengambil alih kontrol atas diri mereka sendiri. Apakah kita bisa menyamakan gerakan tersebut dengan gerakan mereka yang ada di negara dunia pertama?.

Kita sangatlah rapuh, tapi kita dapat mengubah pola pikir kita, kita dapat mengikuti ataupun menolak budaya konsumtif; jaringan swakelola ini adalah milik kita, kita mempunyai pilihan disini, kita dapat mengatakan ya ataupun tidak, kita dapat memutuskan mata rantai ini, kita dapat menghancurkan mata rantai ini walaupun hanya sebagian kecilnya, tapi kita mampu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngopi; Sudahkah Kita Mengartikannya

Foto bersama Andi Agus (penulis novel perisai permata dua) dari selayar. Sudahkah ngopi hari ini?, Pertanyaan yang tidak lazim kita dengar dan kita baca lewat pesan singkat di Wa, FB, dan IG serta media sosial yang lain yang dilontarkan oleh remaja maupun kalangan orang tua. Ngopi bukan hanya kegiatan meminum kopi, banyak makna dan hikmah kita temukan.  Mungkin setiap orang mentafsirkan dalam sudut pandang yang berbeda-beda. Mungkin saya dalam mengartikan ngopi berbeda dengan kalian. Jadi perbedaan dalam penafsiran tentang ngopi akan saya sampaikan, dimana saya akan bahas dalam beberapa pendekatan, yaitu: 1. Segi sosial ,  Belakangan ini banyak tempat nongkrong ngopi yang sudah menjadi tren di zaman sekarang yang disebut kedai kopi. Kedai kopi merupakan tempat bagi orang-orang yang suka ngopi.  Tentu bukan hanya itu tetapi sebagai tempat untuk bercengkrama dengan teman-teman yang sekarang dan teman lama, apel bersama pasangan, dan melobi seseorang maupun kolega. Ha...

Perangkat Desa dan Anggota BPD Desa Benteng Gantarang Menjerit

Jelajah98, Bulukumba- - Kabar kurang menyenangkan datang dari perangkat desa Benteng Gantarang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.  Para perangkat desa beserta anggota BPD itu dikabarkan belum menerima gaji sejak Januari 2022 Hingga Mei 2022. Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Benteng Gantarang, Jamaluddin mengatakan jika hingga saat ini  belum mengetahui pasti alasan dari kepala Desa Benteng Gantarang soal belum diterimanya gaji perangkat desa. Padahal menurutnya pencairan Anggaran Dana Desa sudah cair sejak Maret 2022. "Sudah banyak keluhan perangkat desa karena gaji belum cair. Apalagi mereka sudah ada yang pinjam sana sini untuk kebutuhan. Apalagi gaji ini kan yang paling diandalkan khususnya saat mendekati Ramadhan," ungkap Jamaluddin saat di temui di salah satu warkop di Kota Bulukumba, Sabtu  14/5/2022. Jamaluddin mengatakan jika saat ini para perangkat desa sudah mulai menjerit. Apalagi, mereka mengeluh lantaran sebentar lagi akan menghadapi t...